Cara Mengatasi dan Mencegah Pleci Salto dengan 3 Metode
Selain proses mabung pada burung yang berlangsung secara berkepanjangan, ternyata masih ada beberapa hal yang banyak dinilai bahwa kurang mengenakan oleh para kicaumania. Salah satunya adalah kebiasaan burung salto. Dan kebanyakan burung yang kerap jumpalitan adalah pleci bakalan atau ombyokan yang dijual dari hasil tangkapan hutan. Meskipun terlihat sepele, akan tetapi kebiasaan tersebut sebaiknya segera diatasi. Pasalnya banyak yang mengutarakan kalau penyebab pleci salto sendiri, bisa terjadi lantaran ia sedang stres.
Apabila cara mengatasi pleci salto tidak segera diterapkan, maka sangat dikhawatirkan kalau hal ini bisa menjadi suatu kebiasaan burung yang terus dilakukan, sehingga pada akhirnya tidak menutup kemungkinan kalau nantinya akan cukup sulit untuk dihilangkan. Dan dampak dari pleci yang sering salto sendiri, kerap diduga bahwa lebih merujuk pada pernyataan yang cenderung kurang bagus. Dampak-dampak kurang baik yang ditimbulkan oleh kebiasaan tersebut yaitu burung jadi jarang untuk berkicau atau bahkan macet bunyi, susah untuk dijinakkan dan lain sebagainya.
Cara menghilangkan kebiasaan pleci salto, sebenarnya tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Bisa dibilang begitu, sebab dalam tahapan ini kita dituntut untuk melakukan hal-hal yang cukup rumit, melainkan hanya dengan modifikasi isi atau bagian dalam kandangnya. Beberapa atribut atau alat yang diperlukan untuk mencegah dan mengatasi pleci yang suka salto ialah kepingan kaset CD dan seutas benang yang lembut (sekiranya tidak bisa melukai burung). Selain itu, posisi tangkringan juga harus diperhitungkan. Untuk lebih lengkapnya lagi mengenai penanganan pleci yang sering salto, berikut informasi lengkapnya;
Pemberian Kepingan Kaset CD
Umumnya kebiasaan pleci bakalan saat berada di dalam sangkar ialah seringnya bertengger pada atap atau puing-puingnya. Saat burung dalam posisi terbalik (ketika bertengger pada di bagian atas sangkar) tanpa disadari ia akan turun kebagian bawah dengan cara memutarkan badannya. Jika hal tersebut tidak segera ditangani, maka tidak menutup kemungkinan kalau bisa membuat burung jadi terbiasa jumpalitan. Dan salah satu cara untuk mengatasi mengatasi pleci salto lantaran sering bertengger pada bagian atap sangkar adalah dengan memberikan atau mengaitkan kepingan kaset CD.
Apabila bagian atas sangkar sudah ditempeli atau tertutupi dengan kepingan kaset CD, otomatis burung pun sudah tidak akan bisa bertengger pada bagian atap sangkar lagi. Dengan begitu, lama-kelamaan kebiasaan pleci yang sering atau suka salto akan semakin berkurang. Akan tetapi karena kaset CD bentuknya bulat, maka hasilnya akan lebih efektif jika ditempel pada sangkar yang berbentuk bulat. Sedangkan untuk sangkar yang tidak berbentuk bulat, pemilik bisa menutupi atapnya dengan lembaran mika plastik yang dipasang menutupi penuh bagian atasnya dan sekiranya tidak ada ruang lagi untuk tempat bertengger.
Pemberian Benang
Sebelum menerapkan cara mengatasi pleci yang sering salto dengan pemberian benang, sebaiknya pahami setiap sifat benang terlebih dahulu. Pasalnya tidak semua jenis benang aman untuk digunakan. Terlebih lagi untuk kawat dan jenis benang-benang lainnya yang bisa melukai bagian tubuh burung. Sedangkan benang yang mempunyai tekstur lembut dan berkemungkinan lebih sedikit untuk melukai tubuh burung ialah jenis nilon.
Apabila masih merasa kurang aman dengan benang nilon, maka bisa menggantinya dengan seutas karet gelang. Pasang benang nilon atau karet secara horizontal pada bagian atas sangkar burung. Dengan adanya karet atau nilon pada atap sangkar, dimaksudkan agar burung bisa terhalang ketika melompat dan kemudian melakukan salto. Karena bahan yang dipilih sudah terbilang aman, maka resiko burung terluka lantaran terjerat nilon atau karet akan semakin kecil.
Pola Penempatan atau Posisi Tangkringan
Pleci yang suka salto, biasanya sering terjadi lantaran posisi atau penempatan tangkringan yang kurang sesuai. Akan tetapi hal tersebut tidak bisa dijadikan sebagai acuan yang pasti, sebab setiap burung karakternya berbeda-beda. Burung yang hanya diberi satu tangkringan dan itupun dipasang pada dasar sangkar, kebanyakan akan seringkali berusaha untuk melompat setinggi mungkin. Dan upaya melompat setinggi-tingginya tersebut, tidak menutup kemungkinan kalau nantinya dibarengi dengan perputaran tubuh yang kemudian menjadi penyebab pleci salto.
Untuk itu, agar burung tidak terbiasa melompat tinggi, tidak ada salahnya jika pemilik memberikan tangkringan yang lebih dari satu. Apabila ada dua tangkringan di dalam sangkar, maka posisinya bisa dipasang berlawanan arah atau menyilang. Selain itu, untuk tangkringan bagian atas sebaiknya dipasang dekat dengan atap sangkar. Jika burung berada pada tenggeran bawah, maka ia akan terjentus dengan tangkringan yang ada di atasnya. Dan kalau burung berada pada tangkringan bagian atas, otomatis ia juga akan terhalang atap sangkar ketika hendak melompat.