Istilah-istilah dan Arti Dalam Dunia Hobi Burung Berkicau

Memahami setiap istilah yang ada di dunia burung berkicau memang sangat penting. Manfaat dari mengetahui setiap makna dari kata tertentu yang banyak digunakan oleh para kicaumania adalah supaya kita lebih mudah dalam menjalankan hobi yang bersangkutan dengan burung kicauan itu sendiri. Apabila kita sedang berkumpul dengan rekan lainnya yang kebetulan juga penghobi burung kicau, maka sangat disayangkan kalau tidak tahu istilah-istilah yang umum dipakai dalam berhobi burung kicauan.

Dampak jika tidak mengetahui istilah-istilah yang marak dipakai oleh para kicaumania saat ngumpul bareng, cenderung lebih merujuk pada kerugian. Misalnya rekan kita bilang “muda hutan dari murai batu itu bagus loh meskipun kebanyakan masih liar”, jika kita tidak mengetahui apa itu Muda Hutan dan merasa malu untuk bertanya, otomatis kita pun akan terugikan. Disamping kerugian yang terus berkesinambungan, kita juga akan kurang mengikuti perkembangan dalam melaksanakan hobi burung berkicau.

Disamping itu, kalau misalnya teman tanya apa itu ngerol, nembak, ngekek, ngebren, ngeplong, ngriwik, wiksar, wiklus, bakalan, ombyokan, bahan, trotolan, burja, fullset, latber, latpres dan lain sebagainya, kemudian kita tidak tahu artinya, maka kita pun akhirnya semakin merasa kurang tahu dan pada akhirnya berkecil hati, lalu otomatis keakraban akan jadi makin berkurang. Bagi rekan-rekan yang belum mengetahui tentang istilah-istilah umum yang sering dipakai obrolan oleh para kicaumania saat ngumpul bareng, di sini penulis telah merangkum-nya dan bisa disimak sebagai berikut;

  • Arti Gacor : berkicau.
  • Arti Gacoran : kicauan.
  • Arti Burung Gacor : burung yang sudah rajin berkicau. Kadang juga disebut Bocor.
  • Arti Buka Paruh : burung yang sudah berkicau.
  • Arti Burung Isian : burung yang suaranya diisi dengan gacoran burung lain.
  • Arti Latber : kepanjangannya ialah Latihan Bersama. Digunakan untuk acara latihan atau lomba burung berkicau.
  • Arti Latpres : Latihan Prestasi. Biasanya digunakan untuk kegiatan lomba burung.
  • Arti Memaster : mengisi suara burung atau melatih kicauannya.
  • Arti Mastering : sama artinya dengan Memaster.
  • Arti EF (ekstra fooding) : pakan tambahan burung (selain voer dan makanan utamanya). Semisal untuk untuk cucak ijo, karena makanan utamanya buah-buahan, maka EF-nya bisa berupa jangkrik ataupun makanan tambahan lainnya selain voer.
  • Arti MH : Mudah Hutan, istilah ini biasa ditujukan pada burung muda yang ditangkap dari hutan.
  • Arti Burung Bahan :  burung yang masih belum jadi (belum bisa berkicau) atau masih muda.
  • Arti Burung Bakalan : sama artinya dengan Burung Bahan.
  • Arti Burung Siapan : burung yang kondisinya sudah siap untuk dijadikan sebagai indukan.
  • Arti Burung Unjal : burung yang siap kawin atau sudah juga siap untuk membuat sarang.
  • Arti Burung Trotol : burung yang masih anakan dan belum tumbuh bulu dewasa-nya tetapi hanya tumbuh bulu trotol saja.
  • Arti Cumbu Lalat / Jilat (Jinak lalat) : burung yang tidak terlalu giras, tetapi juga tidak terlalu jinak.
  • Arti CI : Cucak Ijo.
  • Arti MB : Murai Batu.
  • Arti AM : Anis Merah.
  • Arti AK : Anis Kembang.
  • Arti CJ : Cucak Jenggot.
  • Arti Kicaumania : para pecinta atau penggemar burung berkicau.
  • Arti Kopdar : Kopi Darat. Istilah Ngopi atau ngumpul bareng kicaumania atau rekan lainnya.
  • Arti Pengembunan : mengembunkan burung atau dikeluarkan menjelang pagi sebelum sinar matahari terbit.
  • Arti Suara Isian : suara yang diisikan pada burung berkicau.
  • Arti Suara Masteran : sama dengan Suara Isian.
  • Arti Ngebren : kicauan speed rapat dengan durasi panjang. Biasanya dipakai sebagai penciri suara ciblek.
  • Arti Ngekek : suara rapat kasar. Istilah ini umum dipakai untuk menamai suara lovebird dan tengkek buto.
  • Arti Mbeset : suara tajam.
  • Arti Ngebeset : sama halnya dengan Mbeset. Bedanya Ngebeset ialah burung yang melakukannya. Burung yang suaranya Ngebeset, salah satunya adalah Cucak Jenggot.
  • Arti Ngalas : suara burung yang masih asli saat di alam liar. Istilah Ngalas diberikan kepada cendet atau pentet, pleci, gelatik batu atau wingko, dll.
  • Arti Ngeban : suara berulang-ulang dengan variasi sama. Kadang dipakai untuk burung murai batu isian, akan tetapi yang kerap mengulang satu isian suara secara terus-menerus.
  • Arti Nyecret : suara yang identik dengan crecetan-crecetan tajam. Biasanya dipakai untuk menamakan suara kolibri, burung gereja dan lain-lain.
  • Arti Ngeriwik : suara lirih atau pelan.
  • Arti Ngeplong : suara yang keras atau lantang. Istilah ngeplong umumnya diberikan pada Anis Merah, Kacer, Cucak Ijo, Anis Kembang, Murai Batu, dsb.
  • Arti Ngeroll : suara berulang atau berkesinambungan. Nngerol kadang dipakai sebagai penciri suara kenari, pleci, blackthroat dan lain-lain.
  • Arti Wiklus : Ngeriwik Alus.
  • Arti Wiksar : Ngeriwik Kasar.
  • Arti Ngobra : gaya tarung khas yang dimiliki oleh burung Kacer.
  • Arti Nggarudo atau Garuda : gaya tarung khas burung Trucukan.
  • Arti Mbagong : kacer yang down atau turun mental kemudian mengembangkan bulu dada dan perutnya.
  • Arti Ngeplay : tampil bagus saat bertarung. Misalkan Murai Batu yang sering memainkan ekornya dan Cucak Ijo yang Ngentrok saat bertarung.
  • Arti Ngentrok : gaya tarung khas burung Cucak Ijo.
  • Arti Ngleper : burung yang membuka dan menggetarkan sayapnya. Bisa dijadikan sebagai gaya khas burung dan juga bisa dijadikan penanda burung yang sedang over birahi. Burung yang bergaya khas ngleper adalah Branjangan. Sedangkan untuk ngleper yang menandakan over birahi ditujukan kepada burung lovebird.
  • Arti Suara Kristal : suara yang terdengar jelas, bersih, keras, nyaring, nada tinggi.
  • Arti Ngristal : burung yang mengeluarkan Suara Kristal, misalnya Ciblek Ngristal.
  • Arti Suara Tembus : suara yang sangat lantang di atas rata-rata.
  • Arti Suara Tembakan : suara dengan speed atau jarak yang rapat. Suara Nembak biasanya digunakan untuk kapas tembak, cililin, dan sebagainya.
  • Arti Jilot : jinak total. Berarti burung yang sudah jinak total lepas dari jinak lalat.
  • Arti Ngurak : berganti bulu.
  • Arti Ambrol : bulu rontok dengan jumlah banyak atau bahkan seluruhnya.
  • Arti Mabung : bulu rontok dan tumbuh calon bulu baru.
  • Arti Sulam atau
  • Arti Nyulam : bulu yang rontok beberapa helai dan mulai tumbuh bulu baru.
  • Arti Dorong Ekor : ekor yang masih dalam proses pertumbuhan.
  • Arti Salto : Jumpalitan.
  • Arti Ngeruji : burung yang seringkali menabrak, bertengget, atau melakukan aktivitas lain yang dekat dengan jeruji sangkar. Ngeruji biasanya dilakukan oleh cendet dan lovebird.
  • Arti Kaki Medang : kaki rapuh, kering, atau tua.
  • Arti Nopeng : Cucak Ijo yang bulu topeng (sekitar wajar) sudah berwarna hitam.
  • Arti Ndengkek : gaya berdiri yang tegas menantang, seperti cara berdiri murai batu yang tegas.
  • Arti Ngevoer Total : burung yang sudah mau makan voer dan selalu diberi voer tapi jarang diberi pakan lain.
  • Arti UH : Ulat Hongkong.
  • Arti UK : Ulat Kandang.
  • Arti Aril, Luna, dan Betty : istilah yang biasa dijadikan sebagai identifikasi terhadap jenis kelamin burung. Aril artinya jantan. Luna dan Betty, keduanya ialah betina.
  • Arti PCB : (pantau, cocok, bayar). Istilah ini dipakai untuk kicaumania yang melakukan jual-beli burung.
  • Arti COD (Cash On Delivery) : bayar di tempat. Dilakukan oleh kicaumania yang menjual atau membeli burung tapi transaksi langsung di tempat.
  • Arti Burja : burung saja. Jual atau membeli burung saja, tanpa kandang.
  • Arti +K : jual burung dengan kandang.
  • Arti Full Set : burung lengkap dengan peralatan, termasuk kandang, kerodong, wadah pakan dan minum, dll.
  • Arti Bungkus Kacang : Sertifikat Lomba. Istilah ini cenderung kasar, sehingga sebaiknya digunakan dengan teman atau kerabat dekat saja.
  • Arti Gotik : Nego Etik. Yang artinya nego tidak berlebihan. Istilah ini digunakan saat jual-beli burung.

Beberapa informasi yang telah disampaikan adalah istilah-istilah yang banyak dipakai oleh para kicaumania di berbagai daerah. Apabila misalnya di daerah rekan-rekan terdapat istilah yang agak asing dengan istilah yang ada di atas, hal ini terjadi cukup wajar. Pasalnya setiap daerah mempunyai istilah-istilah yang belum tentu umum untuk dipakai. Dengan kata lain, misalnya istilah A umum dipakai pada daerah A, tetapi juga belum tentu umum dipakai pada daerah B.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url