Pakan / Makanan Burung Murai Batu Biar Gacor Ngeplong
Burung yang juga sering disebut dengan nama kucica hutan ini memang tengah berada pada masa-masa dimana ia sedang populer. Suara murai batu yang cukup bervariasi, menjadi sebab utama mengapa peminatnya terus bertambah sampai saat ini. Karena suara gacornya yang terbilang menjanjikan, maka tidak dapat diherankan kalau burung bernama latin Copsychus malabaricus ini menjadi marak dilombakan. Sedangkan untuk beberapa jenis atau berdasarkan daerah asalnya, yang mana saat ini kerap dibicarakan oleh para kicaumania, diantaranya adalah murai batu medan, lampung, kalimantan dan sebagainya.
Mengingat suara murai batu yang cukup mumpuni, hal ini semakin diperjelas dengan kemampuannya yang bisa menirukan berbagai gacoran burung berkicau jenis lain. Suara kenari, cililin, lovebird, kapas tembak, cucak jenggot, ciblek atau prenjak, tengkek buto dan gereja tarung adalah beberapa jenis burung yang suaranya mampu ditirukan olehnya. Namun supaya ia cepat gacor dan bisa membawakan lagu dari jenis-jenis burung tersebut, tentu bukanlah perkara instan. Pasalnya selain perawatan, makanan atau pakan murai batu trotol, bakalan atau anakan muda hutan, hingga yang sudah dewasa, pada dasarnya sangat menentukan potensi burung untuk kedepannya.
Makanan murai batu agar cepat gacor sendiri, sebenarnya meliputi dua jenis, yaitu pakan alami ketika ia berada pada habitat asalnya dan yang berupa racikan atau buatan. Untuk aneka macam pakan murai batu di alam bebas, antara lain serangga kecil, ulat, kroto, cacing, ikan kecil dan lain sebagainya. Sedangkan jenis asupan racikan atau buatan ialah voer atau yang juga kerap disebut poor oleh para kicaumania. Semua jenis asupan itu, pada dasarnya mempunyai kandungan nutrisi yang berbeda-beda. Itu sebabnya, agar beraneka macam nutrisi yang sangat diperlukan oleh burung mampu tercukupi dengan sempurna, maka ada baiknya jika beberapa jenis pakan tersebut diberikan secara bervariasi.
Makanan yang Bagus Untuk Murai Batu
Makanan murai batu yang bagus adalah yang tidak mengandung zat-zat kimia berbahaya. Dan yang jauh dari kandungan zat kimia berbahaya ialah jenis asupan alami atau santapan utamanya ketika berada di alam bebas. Sedangkan untuk makanan buatan yang berupa voer, kebanyakan yang dijual di pasaran, umumnya aman dikonsumsi oleh burung. Meskipun terbilang baik dikonsumsi, namun ada baiknya jika selalu disesuaikan dengan karakteristik burung, terkhusus untuk kadar protein yang terkandung di dalamnya. Untuk lebih lengkapnya lagi mengenai macam-macam pakan murai batu bakalan atau anakan muda hutan dan dewasa, berikut ringkasan informasinya;
Kroto
Kroto yang banyak diberikan oleh para kicaumania adalah telur dari semut rang-rang. Di dalam kroto, tidak sedikit yang beranggapan bahwa terkandung kadar protein yang cukup tinggi. Oleh karena itu, wajar apabila jenis pakan yang berupa telur semut ini juga banyak dijadikan sebagai makanan murai batu lampung, medan dan kalimantan yang paling utama. Memberikan kroto secara berlebihan sehingga tidak sesuai dengan karakter burung, hal ini kerap dianggap kalau bisa membuat burung over birahi dan mabung tidak tepat pada waktunya.
Serangga Kecil
Pakan murai batu yang berupa serangga kecil sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kroto, dimana keduanya sama-sama terbilang mempunyai kandungan protein tinggi yang sangat berperan bagi pertumbuhan burung. Adapun beberapa jenis serangga kecil yang umum diberikan kepada pengicau dari suku Muscicapidae ini, antara lain jangkrik, belalang hijau dan orong-orong. Karena bagian kaki, kepala dan bulu atau sayap dari jenis-jenis serangga tersebut cukup sulit dicerna oleh burung, maka ada baiknya jika tidak disertakan atau dipotong terlebih dahulu sebelum diberikan.
Cacing Tanah
Cacing tanah juga termasuk sebagai makanan murai batu yang baik untuk diberikan. Sebelum disajikan kepada burung, ada baiknya jika tingkat kesterilan dari jenis pakan hidup ini lebih diperhatikan. Membersihkan cacing dari berbagai kotoran yang cenderung kurang bagus dikonsumsi oleh burung, bisa dilakukan dengan cara merendamnya pada air bersih. Disisi lain, agar terhindar dari hal-hal yang kurang diinginkan, misalnya gangguan pada sistem pencernaan burung, maka sebaiknya hanya berikan cacing yang kondisinya masih segar.
Ulat
Selain kroto, belalang, jangkrik dan orong-orong, ulat juga memiliki kandungan protein yang terbilang cukup tinggi. Sedangkan untuk beberapa jenis ulat yang banyak diberikan antara lain ulat hongkong, ulat bambu, ulat kandang, ulat kayu, ulat pohon, ulat daun pisang dan lain-lain. Khusus untuk ulat hongkong, apabila diberikan secara berlebihan atau dengan porsi yang tinggi, tidak sedikit yang mengklaim bahwa hal ini dapat membuat mata burung rentan membengkak dan bahkan juga bisa memicu terjadinya penyakit katarak.
Ikan Guppy
Meskipun tergolong sebagai ikan berukuran kecil, tetapi di dalam guppy menyimpan kandungan protein yang terbilang cukup tinggi. Memberikan ikan guppy kepada burung yang sedang atau stres, banyak diyakini bahwa mampu menenangkan atau meminimalisirnya. Tekstur tulang yang lunak membuatnya mudah dicerna oleh burung. Guppy tidak hanya kerap dijadikan sebagai makanan murai batu yang bertujuan untuk memberikan terapi lantaran sedang stres maupun drop. Akan tetapi ikan kecil ini juga kerap diberikan kepada burung cendet.
Voer
Voer sebenarnya bukan merupakan pakan murai batu yang paling pokok. Namun karena di dalamnya terdapat kandungan nutrisi yang cukup beragam, misalnya protein, serat dan mineral, yang mana juga belum tentu ada pada jenis makanan alami murai batu, maka sangat disayangkan bila voer tidak dapat dikonsumsi oleh burung. Sedangkan untuk jenis voer yang umum diberikan yaitu yang berkadar protein sedang antara 12-18%. Diluar itu, tidak menutup kemungkinan kalau sesuai dengan karakter burung.